PANDEGLANG, Suaraperadilannews.net -- Program proyek andalan Bupati Pandeglang yang di sebut sebutJaka Mantul (jalan kabupaten mantap betul) Dalam pelaksanaan pembangunan di titik jalan ruas Cipaas-Curugciung Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang diduga kuat adanya kongkalikong antara Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) dan pihak kontraktor yaitu CV. Quality.
Pasalnya setelah pemberitaan yang dilansir di media ini pada mei-10-2022 lalu, di waktu yang terpisah awak media mengkonfirmasi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang via pesan whatsapp terkait pemberitaan yang di terbitkan perihal proyek jalan cor yang retak atau belah di lokasi kecamatan Cikeusik tetapi oleh pihak Kepala Dinas tidak di balas atau dengan kata lain di cuekin dan setelah pemberitaan naik pihak terkait langsung memperbaikinya, akan tetapi kualitas dan kuantitas tersebut dipertanyakan.
Ketua Lembaga Hukum Dan HAM GIB (Gerakan Indonesia Bersatu) DPW (Dewan Perwakilan Wilayah) Heri Ruswandi pada awak media mengatakan, bahwa dugaan kuat terkait betonisasi yang retak, dikarenakan pemadatan atau normalisasi pada badan jalan tidak maksimal atau bahkan tidak dilakukan. Sehingga menimbulkan tidak keseimbangan beton yang letaknya di badan jalan berakibat pada retak atau bahkan bisa patahnya struktur beton pada bangunan jalan cor tersebut,karena pengerasan itu tidak padat atau kurang maksimal jadi ada batu yang mengganjal beton tersebut
"Kemana saja para pengawas dan konsultan pekerjaan jalan itu", ungkap Heri.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa untuk perbaikan beton jalan di titik retak bahkan seperti patah, diragukan akan kualitasnya dikarenakan jaminan minimal bisa digunakan dalam kurun waktu lima tahun lamanya jelas sangat tidak mungkin terkecuali jalan tersebut tidak digunakan oleh siapapun atau hanya di lintasi kambing saja.
Jadi karena di duga kesalahan nya dari awal tidak cukup hanya di perbaiki di titik yang retak atau patah harus di bongkar semua di mulai lagi dari nol dan di duga bisa jadi juga proyek proyek jaka mantul yang lain di sinyalir kualitas nya sama.
Namun yang sangat disayangkan dalam penggunaan anggaran negara yang salah satunya berasal dari pajak yang dibayar masyarakat, terkesan hanya jadi bancakan kelompok dan individu tertentu,
"Sungguh sayang dengan anggaran yang begitu besar, tapi kok kaya asal jadi aja", tegasnya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Humaedi atau disapa akrab Bule selaku Ketua Gerhamtara (garakan hak asasi manusia nusantara) DPW (dewan perwakilan wilayah) Provinsi Banten, pada awak media mengatakan, bahwa jelas dalam hal ini adanya dugaan konspirasi busuk antara pengusaha (kontraktor-red) dengan pihak dinas selaku pengguna anggaran. Karena untuk mendapatkan untung yang besar, otomatis pekerjaan bisa saja tidak sesuai spesifikasi yang telah ditentukan, dan pengguna anggaran dalam hal ini oknum pegawai dinas memanfaatkan situasi yang ada, tentunya bisa saja meraup pundi-pundi rupiah selain dari gaji yang ditetapkan pemerintah, "jangan sampe ada kongkalikong nih dinas sama pengusaha" ujarnya tersenyum bijak.
Dan dari mulai pemberitaan awal dimedia sampai saat ini, pihak kontraktor aep yang di duga sebagai pengawas yang sempat di konfirmasi lewat via whatsapp pun tidak memberikan tanggapan malah terkesan menghindar semenjak pemberitaan awal naik WhatsApp nya tidak aktif lagi ada apa dengan semua ini?
Reporter :raeynold







0 Komentar untuk "DI DUGA DALAM PROYEK JAKA MANTUL KEPALA DINAS, SAAT DI KONFIRMASI TIDAK ADA TANGAPAN. DI DUGA KUAT DINAS DENGAN PIHAK KONTRAKTOR ADA APA!??"