Penyaluran Bansos Di Angsana Semrawut, "Camat Sibuk Bimtek, Oknum Desa Banyak Modus"

Print Friendly and PDF


Pandeglang,-- Penyaluran bansos terkesan semrawut. Kabarnya Bansos tersebut disinyalir kuat penyalurannya diintervensi pihak Desa setempat, penyaluran Bansos (bantuan sosial) di wilayah Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang,  dengan dalih subsidi silang bagi yang tidak mendapatkan bantuan itu. Yang membuat heran adalah KPM yang mendapatkan barcode masing-masing sesuai penerima. Dengan modus subsidi silang maka pada bansos lainpun sepertinya dilakukan sama, sehingga bantuan yang diterima tidak seutuhnya. Seperti bansos-bansos yang lain seperti PKH juga BPNT. Ironisnya pembina wilayah terkesan tutup mata dengan dalih Camat setempat banyak lakukan Bimtek jelang pemilihan umum. Karena tentunya hal diatas mengundang banyak pertanyaan, apakah betul subsidi silang disalurkan dengan baik, apakah hal itu tidak melangkahi aturan yang berlaku, atau apakah tidak menutup kemungkinan hal-hal diatas sudah mendapatkan restu secara tertulis dari pihak-pihak terkait sampai dengan pemangku kebijakan.

Dikonfirmasi melalui pesan whatsAppnya belum lama ini, pada awak media dikatakan Juman selaku Kepala Desa (Kades) Padamulya Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang provinsi Banten,

"Kalo untuk Elnino itu kami sudah mengadakan musyawarah dan itupun hasil kesepakatan bersama, tujuannya kami akan membagikan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan,kasihan yang lainnya yang tidak mendapatkan,dan kami mempersilahkan siapapun yang mau konfirmasi silahkan kedesa biar masyarakat nanti yang akan menjawab,dan kami juga lagi mencari siapa masyarakat yang buka suara seperti itu,kan dari hasil musyawarah kita cari suara terbanyak untuk kesepakatan" tuturnya.

Masih kata Juman bahwa untuk PKH dan BPNT,atau bantuan beras, sudah diketahuinya bahwa ada pemberitaan tentang bantuan diatas, dan pihaknya akan mencari tahu siapa sumber beritanya tanpa menjelaskan maksud dan tujuannya,

" saya sudah baca pemberitaannya dan kami juga lagi melacak siapa masyarakatnya yang bilang seperti itu, kan saya sendirian tidak turun kebawah, jadi tidak mengetahui hal itu" tutupnya.

Camat Angsana sendiri saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp tidak memberikan jawaban, lain halnya dengan Sekmat saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp ia mengatakan.

"Nanti saya koordinasi dengan pak camat, karena saya dari Minggu kemarin Bintek dengan KPU di Pandeglang" tanpa menjelaskan kapan bimtek berakhir, ucap Sekmat singkat.

Diwaktu dan tempat terpisah, keterangan warga desa padamulya yang enggan mengungkapkan identitasnyanya diketahuinya. 

"Untuk progam penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) pangan tahun 2023,yang telah disaluran selama 3 bulan untuk periode pertama Maret sampai Mei dan periode kedua dari September sampai November. Juga ditambahkan bahwa bantuan beras tersebut untuk tahun 2023, belum pernah mendapatkan sama sekali, dan bahkan bukan hanya bantuan beras saja, bantuan PKH dan BPNT atas nama almarhum ibunya pun ada banyak kejanggalannya" ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pada tahun 2023 hanya mendapatkan periode tahap 1 pada Januari, Februari dan sedangkan periode tahap dua, bulan April, Mei dan Juni. Kemudian pada tahap tiga pada bulan Juli, Agustus dan September tidak mendapatkan sama sekali. Namun dirinya pernah menanyakan pada pihak RW, terkait hal tersebut, jawaban pihak RW pun dianggap meragukan, karena almarhum ibunya pada program bantuan PKH, BPNT sudah diblokir, ungkapnya.

 Akan tetapi ada kejadian yang mengherankan alias aneh bin ajaib, sekitar hari selasa pada bulan Desember tahun 2023, 

"Pak RW mengajak saya kekantor POS untuk mengambil uang PKH dan BPNT dengan nominal satu juta lebih, tapi buat tahap dua dan tiga tidak mendapatkan. Apalagi bantuan beras sama sekali tidak pernah mendapatkan ditambah lagi janggalnya untuk barcode para KPM dikolektif alias tidak dibagikan ke warga" tuturnya belum lama ini.

Menanggapi permasalahan diatas, Dikatakan Asep  selaku ketua KWRI DPC Pandeglang. Dirinya mengaku aneh dan heran apabila benar hal tersebut terjadi,  ada apa dengan cara kerja pihak pemerintah desa Padamulya dalam melayani masyarakatnya. Terlepas adanya sistem gendong dalam program Bansos apapun, mestinya ketentuan atau aturan digunakan, baru kemudian hasil musyawarah diberlakukan dengan tujuan subsidi silang. Dan tentunya pihak Desa harus benar-benar selektif pada warganya yang memang tidak mendapatkan bantuan, tapi bisa merasakan dari program bantuan itu.

Lebih lanjut dikatakan ide dan gagasan pihak desa luar biasa bagusnya, akan tetapi satu hal yang jangan dilakukan yaitu bersifat intimidatif pada masyarakat manapun, biarkan masyarakat KPM sepenuh hati mau berbagi dengan yang tidak mendapatkan bantuan apapun, dan tentunya jadi tanggung jawab pemangku kebijakan disana, agar masyarakatnya bisa mendapatkan bantuan-bantuan yang ada. Diharapkan kedepan para kepala desa bisa lebih berinovasi, juga lebih transparan terhadap masyarakat. Lebih aspiratif dan tentunya lebih bijak, tutupnya.


Autor:Tim red.

0 Komentar untuk "Penyaluran Bansos Di Angsana Semrawut, "Camat Sibuk Bimtek, Oknum Desa Banyak Modus""

Back To Top