Pemerintah telah meluncurkan program penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan tahun 2023.
Yang telah disalurkan selama 3 bulan untuk periode pertama Maret sampai Mei dan periode kedua dari September sampai November 2023 kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Namun diduga beras bantuan sosial untuk warga Desa Padamulya Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang, ini diduga digelapkan oleh oknum Pemerintah Desa setempat.
Menurut pengakuan warga Kampung Carodok, sebut saja Jarsih (nama samaran) kepada media, sabtu (30/12/2023) mengatakan, bahwa bantuan beras tersebut untuk tahun 2023, tidak pernah menerima sama sekali, bahkan bukan hanya bantuan beras saja, bantuan PKH dan BPNT atas nama almarhum ibu saya ada kejanggalan, pada tahun 2023, hanya mendapatkan periode tahap 1 pada bulan Januari, Februari, Maret.
"Sedangkan periode tahap 2, bulan April, Mei, Juni dan periode tahap 3, pada bulan Juli, Agustus, September, tidak mendapatkan. Lalu pada waktu itu kami selaku ahli waris datang ke pak Rw Ono menanyakan bantuan milik almarhum ibu saya, kata pak Rw Ono bahwa bantuan PKH dan BPNT almarhum ibu saya di blokir," jelas Jarsih (nama samaran) selaku ahli waris
Dikatakannya, namun saya merasa aneh, sebab pada hari selasa tanggal (26-12-2023) pak RW Ono datang ke rumah mengajak ke Kantor Pos untuk mengambil uang bantuan PKH dan BPNT dengan nominal Rp 1.200.000
"Namun untuk tahap 2 dan 3 tidak mendapatkan, apalagi bantuan beras sama sekali tidak menerima dan juga barcode para KPM disini mah di kolektif atau tidak dibagikan ke warga," ungkapnya
Sementara itu RW Ono dan kepala Desa Padamulya belum bisa di temui untuk diminta keterangannya.
Autor: Tim red.





0 Komentar untuk ""Edan Beras Bansos Digelapkan" Diduga Didesa Padamulya."